Market Day Humaira Islamic School Bentuk Anak Didik Cintai Produk Indonesia
PAMULANG, Jurnalbanten.com - Bertema Festival Nusantara, Humaira Islamic School menggelar rangkaian acara diantaranya membuat stand atau booth produk nusantara. Bukan hanya kuliner, pernak pernik hingga gantungan kunci merupakan buatan tangan produk dalam negeri.
Pemilik stand market day pun merupakan peserta didik yang di ajarkan untuk memperdagangkan produknya masing-masing. Pengunjung atau pembeli (konsumen) yang notabenenya merupakan para walimurid di arahkan untuk membeli produk anak didiknya masing-masing.
Peserta didik dari level taman kanak-kanak hingga sekolah dasar di latih kemampuannya untuk menawarkan barang dengan kepiawaiannya masing-masing. Kemudian, pengunjung atau calon pembeli yang hendak membeli barang dagangannya tersebut di wajibkan untuk menukarkan uang asli dengan uang mainan sebagai alat tukar pengganti uang yang telah di siapkan oleh panitia acara.
Kepala Sekolah Humaira Islamic School, Nur Hidayah M.Pd yang akrab dengan sapaan Miss Ayya menjelaskan, acara tersebut bertujuan untuk melatih kemampuan peserta didiknya untuk memiliki karakter gotong-royong, kerjasama, dan berfikir cerdas.
"Dari kelihatannya tampak sederhana namun memiliki makna yang luar biasa. Anak-anak di latih cara mempengaruhi orang lain (calon pembeli) untuk membeli dagangannya. Begitupun Critical Thinkingnya jalan, kolaborasinya main, dan kesabarannya terlatih,"ucap Ayya.
Ia melanjutkan, membentuk karakter secara dini sangat di butuhkan untuk melatih mental anak-anak menghadapi persaingan dagang produk luar negeri. Menurutnya, untuk melatih anak bertransaksi harus memiliki jiwa Enterpreneurship.
"Iya itu sangat di butuhkan. Pendidikan secara dini untuk membentuk karakter pribadi anak yang cerdas, bagaimana cara bertransaksi dan mengenalkan bagaimana menghargai betapa uang itu sangat bernilai. Bernilai yang di maksud adalah cara mendapatkannya itu tidak mudah,"jelasnya saat di wawancara wartawan di lokasi acara, Jalan H Rean, Gang Bacang, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan (13/11/2024).
Di katakan Ayya, tujuan sekolah yang baik adalah mampu menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan walimurid. Dalam artian, dukungan, serta support yang baik sangat di butuhkan.
Momentum event acara ini yang perlu di perhatikan adalah persiapan. Karena menurutnya di butuhkan persiapan yang matang agar pelaksanaannya sesuai dengan apa yang di rencanakan.
Sebelumnya, kami melakukan koordinasi yang baik dan berbagi tugas antara wali murid dan juga pihak sekolah terkait barang apa saja yang akan di dagangkan. Makanan Nusantara menurutnya makanan yang aman dan sehat untuk di konsumsi.
"Produk dalam negri lebih sehat. Contohnya buah, buah-buahan lokal lebih aman dari penggunaan bahan kimia ketimbang buah dari luar. Begitu juga dengan makanan- makanan lokal. Itu jauh lebih baik daripada makanan impor. Kami lembaga harus ikut berkontribusi supaya makanan lokal jangan sampai tergilas. Makanan negara Korea, Jepang cukup marak, jangan sampai makanan lokal punah di negrinya sendiri," tegasnya.
Terakhir ia menyampaikan pada pembukaan acara mengenai berdagang syari'ah. Menurutnya, kejujuran merupakan hal yang sangat penting di ajarkan kepada peserta didik.
*Nah, syari'ah yang kami maksudkan adalah bagaimana caranya untuk berdagang yang jujur. Contohnya, bila makanan itu pedas maka katakanlah kepada calon pembeli ya rasanya pedas. Bukan hanya rasa enak ataupun pedas tersebut di gunakan untuk supaya menarik saja, namun harus sesuai dengan apa yang di tawarkan,"tandasnya.
Berjalan dengan percaya diri, anak-anak yang di latih berdagang nampak layaknya sales atau marketing profesional. Narasi yang terucap dari peserta didik binaan Humaira mampu tertata apik dengan balutan kostum (pakaian) tradisional yang di percaya menimbulkan kekompakan nasionalisme di antara sesama pedagang.
Sementara itu Rina, salah satu walimurid peserta didik yang masih duduk di bangku klas tiga (3) sekolah dasar Humaira Islamic School nampak antusias. Ia menjelaskan, acara tersebut merupakan agenda rutin di tiap tahunnya.
"Ini menurut saya seru sih. Ini kita jadi kompak. Antara anak dan orangtua, begitupun dengan pihak sekolah. Rasa kekeluargaan sangat dekat banget. Event ini terbuka kok buat siapa aja, jadi semua warga boleh datang dan beli dagangan disini. Agenda ini rutin di selenggarakan tiap tahun," terangnya.
Rina menyampaikan, di bantu para orangtua peserta didik secara bergantian menjaga dan menjajakan barang dagangannya dengan berkeliling, berupaya agar barang dagangannya menarik pihak calon pembeli.
"Mereka di latih melayani, di latih menawarkan dan di latih menjaga stand dagangan agar tetap bersih dan menarik calon pembeli. Ini mateng sih persiapananya. Sehingga, kami dan pihak sekolah dapat berkolaborasi dengan baik," (Adit).
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow