Pensiunan Kemendikbud Geluti Usaha Restorasi Mobil Antik, Ubah Hobi Jadi Profesi
Setelah puluhan tahun mengabdi sebagai pegawai di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud), Didi Pujohadi (60) akhirnya menemukan cara baru untuk menikmati masa pensiunnya. Bukannya menikmati hari-hari santai, Didi memilih menghidupkan kembali hobinya yang sempat terlupakan, yakni restorasi mobil antik.
Awal Mula Perjalanan
Didi bercerita bahwa kecintaannya terhadap mobil antik telah ada sejak muda. Ia kerap menghabiskan waktu melihat pameran mobil klasik dan membayangkan memiliki satu untuk direstorasi. Namun, kesibukan sebagai pegawai negeri di Kemendikbud selama lebih dari 30 tahun membuat hobinya ini terpaksa dikesampingkan.
“Waktu itu saya terlalu sibuk dan hampir tidak punya waktu untuk mengurusi hobi. Jadi saya berpikir, mungkin setelah pensiun saya bisa mulai lagi,” ujar Didi ketika diwawancarai di bengkel kecilnya di Jalan Suka Mulya II, Sarua Indah, Ciputat Kota Tangerang Selatan.
Dari Hobi Menjadi Usaha
Tahun 2020, Didi memutuskan untuk pensiun dini dan mulai serius menekuni hobi restorasi mobil. Awalnya, ia hanya berniat mengerjakan satu atau dua proyek restorasi untuk kepuasan pribadi. Namun, hasil karyanya yang sempurna ternyata menarik perhatian rekan-rekannya, yang kemudian mulai meminta bantuan Didi untuk merestorasi mobil klasik mereka.
Tak butuh waktu lama, Didi menyadari bahwa minat masyarakat terhadap mobil klasik terus tumbuh. Melihat peluang ini, ia memutuskan membuka bengkel restorasi kecil di garasi rumahnya dengan nama "DIDI FJ". Ia tak hanya menawarkan jasa restorasi mobil klasik, tetapi juga modifikasi dan perawatan khusus untuk kendaraan bersejarah.
“Saya tidak pernah membayangkan hobi ini bisa jadi usaha. Sekarang, setiap beberapa bulan sekali ada saja klien yang datang minta restorasi mobil klasik yang saat ini didominasi mobil merk porsche keluaran tahun 1960-an,” kata Didi dengan bangga.
Tantangan dan Kepuasan
Meski demikian, perjalanan ini tidak selalu mulus. Tantangan terbesar yang dihadapi Didi adalah ketersediaan suku cadang yang sudah langka. Ia kerap harus berburu spare part hingga ke luar negeri atau bahkan memesan suku cadang khusus yang diproduksi ulang. Namun, menurut Didi, tantangan ini justru menjadi bagian paling menarik dari pekerjaan ini.
“Memang, terkadang kita harus menunggu lama hanya untuk mendapatkan satu bagian kecil, tapi ketika mobil itu selesai direstorasi dan kembali mengaspal, rasanya semua kerja keras terbayar lunas,” tambahnya.
Masa Depan Usaha Restorasi
Melihat perkembangan positif dari usahanya, Didi berencana memperluas bengkel dan menambah tim. Ia juga mulai mempertimbangkan untuk membuka workshop khusus bagi para pecinta mobil klasik yang ingin belajar lebih dalam tentang teknik restorasi.
“Tujuan saya sekarang bukan hanya soal bisnis, tapi juga berbagi pengetahuan. Restorasi mobil antik ini adalah seni. Saya ingin generasi muda juga bisa mengapresiasi keindahan kendaraan klasik dan melestarikan sejarah otomotif,” pungkasnya.
Dengan kegigihan, ketekunan, dan cinta terhadap mobil antik, Didi Pujohadi berhasil membuktikan bahwa masa pensiun bukanlah akhir dari produktivitas. Justru, ini adalah awal dari petualangan baru yang mendebarkan, di mana hobi lama bisa menjadi profesi baru yang menghasilkan, sekaligus memuaskan hasrat kreatifnya.
Red/Har.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow